Jumat, 04 November 2011

Perkembangan teknologi informasi di dunia dan indonesia

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DUNIA DAN INDONESIA

Teknologi Informasi merupakan teknologi yang dibangun dengan basis utama teknologi komputer.
Perkembangan teknologi komputer yang terus berlanjut membawa implikasi utama teknologi ini pada proses pengolahan data yang berujung pada informasi.
Hasil keluaran dari teknologi komputer yang merupakan komponen yang lebih berguna dari sekedar tumpukan data, membuat teknologi komputer dan
teknologi pendukung proses operasinya
mendapat julukan baru, yaitu teknologi informasi.
Teknologi informasi disusun oleh tiga matra utama teknologi yaitu :

[*]Teknologi komputer, yang menjadi pendorong utama perkembangan teknologi informasi.
[*]Teknologi telekomunikasi, yang menjadi inti proses penyebaran
informasi.
[*]Muatan informasi atau content informasi, yang menjadi faktor
pendorong utama implementasi teknologi informasi.
Kenyataan sejarah dunia mencatat masing – masing dari ketiga matra
penyusun teknologi informasi di atas, pada awalnya berkembang saling
terpisah. Teknologi komputer berkembang dalam lingkup matematika dan
cenderung lebih teoritis. Teknologi telekomunikasi berkembang luas dalam
dunia bisnis dan ekonomi menjadi pilar pendukung teknologi transportasi
dalam revolusi industri. Sedangkan ilmu informasi muncul pada awal perang
dunia II. Kemenangan dan kekalahan sebuah pasukan di medan perang dunia
II ditentukan oleh akurasi informasi. Setelah itu, konsep ilmu informasi
berkembang pesat. Sehingga 3 (tiga) matra penyusun teknologi informasi
tersebut mulai berkembang secara konvergen mengikuti konsep ilmu
informasi yang semakin matang.
Penemuan teknologi komputer sejak awal dimakudkan untuk membantu
meringankan pekerjaan manusia agar lebih efektif dan efisien.
Perkembangan komputer ini diikuti dengan lahirnya Internet yang mampu menyebarkan
informasi dengan cepat tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
Perkembangan teknologi komunikasi juga mengalami kemajuan yang
pesat dari mulai ditemukannya telegraph (sistem komunikasi digital jarak
jauh) pada tahun 1835, telepon pada tahun 1876, sambungan telepon jarak
jauh menggunakan satelit pada tahun 1952 hingga telepon seluler digunakan
secara luas pada tahun 1985.
Perkembangan muatan informasi diawali dengan berhasilnya Markoni
membuat radio, ditemukannya kamera gambar bergerak dan televisi. Mulai
tahun 1994 rangkaian kejadian penting dalam perkembangan Teknologi
Informasi bermunculan dengan cepat. Berikut ini adalah daftar rangkaian
kejadiannya.

1994
Peristiwa Penting
· Apple dan IBM mengenalkan PC dengan aplikasi video yang
telah built in di dalam PC.
· Wireless data untuk computer portable yang kecil, dan penemuan
Web browser Mosaic.
· Netscape pertama kali diluncurkan di internet.
· Radio internet pertama di dunia muncul dari Las Vegas, Amerika
Serikat.
· Perampokan pertama di internet diumumkan terjadi, dilakukan
dari St. Petersburg di Rusia dengan sasaran Citibank di Amerika
antara bulan Juli dan Agustus.
· Iklan melalui e-mail pertama terjadi di usenet (news group)
dilakukan oleh Carter dan Siegal untuk mendaftarkan green card.
· Rancangan penjelajahan 3 (tiga) dimensi pertama.
· Pemesanan Pizza pertama di dunia oleh Pizza Hut
(www.pizzahut.com).
· Bank virtual pertama yaitu FIRS virtual dengan alamat
www.Fv.com dan www.firsvirtual.com.

1995
· Radio Hongkong menjadi radio yang on line 24 jam sehari melalui internet.
· Go publik perusahaan dotcom pertama (Netscape) pada bulan Agustus.

1996
· Muncul Web TV

1997
· Jaringan komputer semakin berkembang luas. Domain internet yang muncul melebihi 1,3 juta buah.

1998
· Host di internet melampaui lebih dari 30 juta.
· Perangko pertama di dunia dijual on line oleh US Postal. E-commerce dipopulerkan oleh Bill Clinton lewat pertemuan APEC di Malaysia
· Home video komputer meledak di seluruh dunia.
· Media penyimpanan video berubah dari tape ke bentuk optik

1999
· Muncul aplikasi video phone.
· TV interaktif mulai digunakan untuk bermain game dan terhubung ke pemirsa lain, selain untuk kegiatan shopping.

2000-an
· Diperkirakan teleconference akan merubah perjalanan bisnis fisik yang dilakukan saat ini.
· HDTV mulai diluncurkan.
· "Black April" terjadi di bursa saham Nasdaq, yaitu jatuhnya harga saham besar-besaran di perusahaan dotcom dunia pada tanggal 17 April 2000.

2010-an
· Diperkirakan lebih dari 20% pekerja Amerika Serikat akan bekerja dari rumah memakai sistem komputer.

2012-an
· Diperkirakan warga Negara Amerika Serikat akan memilih presidennya dari rumah mereka secara on line.

Sejarah Teknologi Informasi di Indonesia
Menurut catatan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI)
,teknologi komputer baru diperkenalkan di Indonesia dalam kurun antara tahun waktu 1970-1972-an. Universitas Indonesia termasuk salah satu perguruan tinggi pertama yang menjadi salah satu tempat pengenalan komputer di Indonesia. Dari sinilah teknologi komputer mulai disebarluaskan di Indonesia.
Semua komunitas akademis perguruan tinggi dan industri Indonesia pernah
mendapatkan pengenalan teknologi komputer dari UI.
Untuk lebih jelas sejarah perkembangan teknologi informasi di
Indonesia setelah tahun 1972...
Peristiwa penting

1972 s/d 1975
· PUSILKOM UI mulai melakukan kegiatan operasional komputasi di lingkungan kampus UI.
· UI mengirimkan 2 (dua) orang staf PUSILKOM ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studi tentang ilmu komputer.

1975 s/d 1986

· UI kembali mengirimkan 4 (empat) orang staf PUSILKOM ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studi tentang ilmu komputer.

1984

Beberapa jaringan teknologi informasi di Indonesia mulai terhubung ke internet melalui jaringan UI-net. Jaringan internet Indonesia pada saat itu berjalan di atas protokol UUC, sedangkan umumnya menggunakan TCP/IP. Domain .id sudah muncul dan diakui pada tahun ini.

1986-an

· Terbentuknya jaringan yang menghubungkan kampus-kampus besar Indonesia, mulai UI, ITB, UGM, ITS, UNHAS, Universitas Terbuka dan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Depdikbud. Jaringan besar ini disebut UNINET. Jaringan yang dibuat dengan bantuan dari luar negeri ini menggunakan infratruktur jaringan telepon kabel konvensional, SKDP milik PT Indosat, serta SKDP via satelit (packsatnet). Ada 4 buah server yang dibuat dan ditempatkan di lokasi ITB, UI, UGM, dan ITS.

· UI membuka program studi ilmu komputer pertama untuk jenjang S-1.

· Adanya kegiatan Amatir Radio club (ARC) ITB yang membangun jaringan internet dengan menggunakan komputer Apple II dihubungkan dengan jaringan komunikasi memakai link radio amatir untuk mengoperasikan internet.

1988

· Program studi ilmu komputer untuk jenjang S-2 dibuka di UI.

1988 s/d 1989

· UI dipilih menjadi gateway internet pertama di Indonesia, sekaligus sebagai koordinator pendaftaran domain .id internet protokol berbasis UUC.

1990-an

· Mulai dikembangkannya jaringan komputer dengan menggunakan teknologi packet radio pada band 70 cm dan 2 m secara luas.

1986 s/d 1993

· PUSILKOM UI ditunjuk oleh Depdikbud sebagai salah satu Pusat Antar universitas (PAU) dalam bidang ilmu komputer.

1993

· Fakultas Ilmu Komputer (FASILKOM) UI diresmikan oleh Mendikbud.

· Indonesia secara resmi terhubung dengan internet menggunakan protocol TCP/IP dan domain .id mulai diakui keberadaanya di internet tepatnya pada tanggal 4 Maret 1993.

· IPTEKNET menjadi situs pertama yang resmi terhubung dengan internet.

1994

· Munculnya Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia yaitu indonet (www.indo.net.id

1995

· PT Telkom melalui divisi riset dan teknologi memberikan sambungan leased line 14,4 Kbps sebagai bagian dari IPTEKNET.

· Departemen Pekerjaan Umum tercatat sebagai instansi departemen pemerintah Indonesia yang pertama kali on line (www.pu.go.id)

1996

· ITB terhubung ke jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3). Bandwidth internet pun di tambah sampai 1,5 Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet dan IIX 2 Mbps.

· Terbentuknya APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) yang memfasilitasi munculnya banyak ISP.

· Munculnya layanan internet dial up dengan akses 33,6 Kbps.

1997

· Layanan internet dial up mengalami kenaikan dari 33,6 Kbps menjadi rata-rata 56 Kbps.

1998

Pemerintah daerah mulai masuk ke internet. Pemda pertama yang melakukan koneksi ke internet adalah Pemerintah Daerah Samarinda (www.samarinda.go.id).

1999

· Dikeluarkannya UU tentang telekomunikasi no. 36/1999.

· Inisiatif gerakan berbasis teknologi informasi mulai mencapai puncaknya.

· Perusahaan dotcom dan media-media yang memiliki segmen pendidikan teknologi informasi bermunculan di Indonesia.

· Kegiatan promosi, pameran, seminar, dan konferensi internasional teknologi informasi di selenggarakan secara beruntun.

2002

· Secara resmi pemerintah Indonesia meluncurkan portal nasional pada tanggal 20 Mei 2002 dengan alamat www.indonesia.go.id.

Jenis Aplikasi Teknologi Informasi

Aplikasi teknologi informasi sangat terkait dengan aplikasi teknologi komputer dan komunikasi data dalam kehidupan. Hampir semua bidang kehidupan saat ini dapat memanfatkan teknologi komputer. Beberapa jenis aplikasi tersebut adalah :

[*]Aplikasi di bidang sains, Contohnya adalah aplikasi astronomi (perbintangan).
[*]Aplikasi di bidang teknik/rekayasa, Contohnya adalah pembuatan robot dengan menggunakan konsep kecerdasan buatan agar robot lebih bijak.
[*]Aplikasi di bidang bisnis/ekonomi, Contohnya adalah e-business, e-marketing, e-commerce dan lain-lain.
[*]Aplikasi di bidang administrasi umum, Contohnya adalah aplikasi penjualan/distribusi barang, aplikasi penggajian karyawan, aplikasi akademik sekolah dan lain-lain.
[*]Aplikasi di bidang perbankan, Contohnya adalah e-banking, ATM, dan m-banking.
[*]Aplikasi di bidang pendidikan, Contohnya adalah e-learning (distance learning).
[*]Aplikasi di bidang pemerintahan, Contohnya adalah e-government dan aplikasi inventarisasi kekayaan milik negara (IKMN).

Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi

Sejarah Teknologi Informasi

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi). Mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang kemudian dikenal dengan nama INTERNET.
Informasi yang disampaikan pun berkembang. Dari sekedar menggambarkan keadaan sampai taktik bertempur.


Masa Pra-Sejarah (…s/d 3000 SM)
Pada awalnya Teknologi Informasi yang dikembangkan manusia pada masa ini berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda yang ada disekitar lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang kemudian mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada masa ini.

Perkembangan selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.

Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)
Pada masa ini Teknologi Informasi belum menjadi teknologi masal seperti yang kita kenal sekarang ini, teknologi informasi masih digunakan oleh kalangan-kalangan terbatas saja, digunakan pada saat-saat khusus, dan mahal!

3000 SM
Untuk yang pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf.
Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi yang berbeda(penyebutan), sehingga mampu menjadi kata, kalimat dan bahasa.

2900SM

Penggunakan Huruf Hierogliph pada bangsa Mesir Kuno
Hierogliph merupakan bahasa simbol dimana setiap ungkapan di wakili oleh simbol yang berbeda, yang ketifka digabungkan menjadi satu akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda, bentuk tulisan dan bahasa hierogliph ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.

500 SM

Serat Papyrus digunakan sebagai kertas
Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus yang tumbuh disekitar sungai nil ini menjadi media menulis/media informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media informasi.

105 M
Bangsa Cina menemukan Kertas
Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang, kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring,dicuci kemudian diratakan dan dikeringkan, penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem Cap.

Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )
Tahun 1455
Mesin Cetak yang menggunakan plat huruf yang tebuat dari besi yang bisa diganti-ganti dalam bingkai yang tebuat dari kayu dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann Gutenberg.

Tahun 1830
Augusta Lady Byron Menulis program komputer yang pertama didunia berkerjasama dengan Charles Babbage menggunakan mesin Analytical-nya. Yang didesain mampu memasukan data, mengolah data dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital, 94 tahun sebelum komputer digital pertama ENIAC I dibentuk.

Tahun 1837

Samuel Morse mengembangkan Telegraph dan bahasa kode Morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik antara 2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan Penerimaan Informasi ini mampu dikirim dan diterima pada saat yang hampir bersamaan waktunya. Penemuan ini memungkinkan informasi dapat diterima dan dipergunakan secara luas oleh masyarakat tanpa dirintangi oleh jarak dan waktu.

Tahun 1861

Gambar bergerak yang peroyeksikan kedalam sebuah layar pertama kali di gunakan sebagai cikal bakal film sekarang.

Tahun 1876
Melvyl Dewey mengembangkan sitem penulisan Desimal.

Tahun 1877

a. Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan Telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum.
b. Fotografi dengan kecepatan tinggi ditemukan oleh Edweard Maybridge.

Tahun 1899

Dipergunakan sistem penyimpanan dalam Tape (pita) Magnetis yang pertama.

Tahun 1923

Zvorkyn menciptakan tabung TV yang pertama.

Tahun 1940
Dimulainya pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang Informasi pada masa Perang Dunia 2 yang dipergunakan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape.

Tahun 1945

Vannevar Bush mengembangkan sistem pengkodean menggunakan Hypertext.

Tahun 1946

Komputer digital pertama didunia ENIAC I dikembangkan.

Tahun 1948

Para peneliti di Bell Telephone mengembangkan Transistor.

Tahun 1957
- Jean Hoerni mengembangkan transistor Planar. Teknologi ini memungkinkan pengembangan jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan kedalam sebuah keping kecil kristal silikon.
- USSR (Rusia pada saat itu) meluncurkan sputnik sebagai satelit bumi buatan yang pertama yang bertugas sebagai mata-mata. Sebagai balasannya Amerika membentuk Advance Research Projects Agency (ARPA) dibawah kewenangan Departemen Pertahanan Amerika untuk mengembangkan ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi dalam bidang Militer.

Tahun 1962
Rand Paul Barand, dari perusahaan RAND, ditugaskan untuk mengembangkan suatu sistem jaringan desentralisasi yang mampu mengendalikan sistem pemboman dan peluncuran peluru kendali dalam perang Nuklir.

Tahun 1969
Sistem jaringan yang pertama dibentuk dengan menghubungkan 4 nodes (titik), antara University of California, SRI (Stanford), University California of Santa Barbara, dan University of Utah.dengan kekuatan 50Kbps.

Tahun 1972
Ray Tomlinson menciptakan program e-mail yang pertama
Tahun 1973 – 1990
Istilah INTERNET diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian difkenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari DARPA, 1981 National Science Foundation mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan sebuah Server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantara; DARPA, ARPANET, DDN dan Internet Gateway.

Tahun 1991- Sekarang
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam menanggulangi biaya operasionalnya memungut bayaran dari para anggotanya. 1992 pembentukan komunitas Internet, dan diperkenalkannya istilah World Wide Web oleh CERN. 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan Internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), Jasa Registrasi (oleh Network Solution Inc,), dan jasa Informasi (oleh General Atomics/CERFnet),1994 pertumbuhan Internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah kedalam segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. 1995, Perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di Backbone, langkah ini memulai pengembangan Teknologi Informasi khususnya Internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.

VISI DAN MISI TEKNOLOGI INFORMASI NASIONAL


1. Sebagian besar departemen/institusi pemerintah tampaknya telah paham akan pentingnya visi dan misi penerapan teknologi informasi di masing-masing departemen/institusi. Hal ini tampak dari usaha sebagian besar dari mereka dalam menyelaraskan visi dan misi penerapan teknologi informasinya dengan sasaran departemen/institusi (80%) dan dalam merencanakan investasi teknologi informasi dengan mengacu pada visi dan misi departemen/institusi (74,6%).
2. Bagi sebagian besar departemen/institusi pemerintah, peran suatu kebijakan nasional pada bidang teknologi informasi dianggap sebagai suatu acuan, khususnya dalam menentukan peranan teknologi informasi dalam kegiatan institusi. Bentuk kebijakan nasional teknologi informasi ini cukup dinyatakan dalam suatu kerangka pengembangan teknologi informasi, tidak perlu sampai ke bentuk yang lebih "tinggi" (misalnya undang-undang).
3. Berkaitan dengan visi dan misi dari kebijakan nasional pada bidang teknologi informasi, sebagian besar (72,5%) departemen/institusi pemerintah melihat faktor equity (menjadikan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna umum) dibandingkan ke-4 faktor lainnya (demokratisasi, transparansi, akuntabilitas, globalisasi) sebagai faktor terpenting yang harus tercermin dalam kebijakan nasional tersebut. Selanjutnya, mereka menganggap Komputerisasi Pemerintahan atau e-government (59,7%) dan Sumber Daya Manusia dan Pendidikan (56,7%) sebagai topik-topik terpenting yang harus dicakup dalam visi dan misi kebijakan nasional ini. Sebagai sasaran jangka pendek (kurang dari 5 tahun), mereka melihat Persiapan Sumber Daya Manusia danPendidikan Teknologi Informasi (82,6%), Pelayanan Informasi Publik (69,6%), dan Pengadaan Infrastruktur Teknologi Informasi (65,2%) sebagai target-target yang harus segera dicapai.
2. Peranan TI dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik ("good governance").
1. Berkaitan dengan peran teknologi informasi dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance), sebagian besar departemen/institusi tampaknya akan memerlukan waktu untuk mempersiapkan diri. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pemanfaatan teknologi informasi di sebagian besar departemen/institusi seperti pada kasus-kasus berikut:
• Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik, teknologi informasi masih dianggap sebagai alat "pengotomasi proses", yang diharapkan dapat mengurangi proses yang dilakukan secara manual (74%) dibanding sebagai alat yang dapat mengurangi birokrasi.
• Dalam konteks partisipasi semua pihak untuk penyusunan kebijakan, teknologi informasi masih dianggap sebagai alat yang mempermudah pengumpulan informasi ( 79,1%) dibanding sebagai alat yang dapat membuka komunikasi dengan pihak luar seperti publik atau instansi lain (52,2%).
• Dalam konteks keterbukaan (transparansi) internal, teknologi informasi masih dianggap sebagai sarana penyedia akses (55,2%) dibanding sebagai sarana penyediaan informasi yang lebih spesifik seperti latar-belakang suatu kebijakan misalnya.
• Dalam konteks pelaksanaan suatu kebijakan, teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana untuk mempercepat pelaporan (83,6%) dibanding sebagai sarana untuk membantu proses monitoring (55,2%).
• Dalam konteks peningkatan kualitas suatu kebijakan, teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana untuk memperluas sumber informasi dan data (79,1%) dibanding sarana yang dapat menciptakan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
2. Dari sisi evaluasi pemanfaatan teknologi informasi, kondisinya dapat dikatakan memprihatinkan dengan masih adanya beberapa departemen/institusi yang tidak pernah melakukan audit penerapan teknologi informasi (23,9%); kalau pun ada, sebagian besar pelaksanaannya masih bersifat ad-hoc (41,8%). Jika ditelaah lebih lanjut, jenis audit penerapan teknologi informasi yang sering dilakukan lebih merupakan audit non-finansial (65,7%) dibanding audit finansial (52,2%). Hal ini menunjukkan aspek efektifitas penerapan teknologi informasi lebih mendapatkan perhatian dibandingkan aspek efisiensinya. Selain itu, tanggapan departemen/institusi atas keterkaitan audit manajemen dengan audit teknologi informasi amat rendah, baik yang menyatakan terkait (32,8%) maupun yang menyatakan tidak terkait (32,8%). Hal ini perlu dikaji lebih lanjut karena tanggapan ini tidak mendukung kesimpulan sebelumnya, yaitu sebagian besar departemen/institusi menyatakan adanya keselarasan visi dan misi institusi dengan penerapan teknologi informasinya.
3. Seperti halnya pada pemahaman akan tingkat pemanfaatan teknologi informasi, "concern" sebagian besar departemen/institusi pemerintah dengan adanya kebjikan nasional lebih tertumpu pada adanya aturan tata cara akses informasi oleh pihak luar/publik (82,1%) dibanding pada adanya panduan bagaimana departemen/institusi harus menempatkan teknologi informasi untuk review, monitor dan evaluasi (47,8%)
3. Dukungan teknologi informasi untuk pelayanan publik.
1. Saat ini informasi yang dapat diakses oleh publik masih amat terbatas sifatnya, berupa informasi umum mengenai departemen/institusi (67,2%) dan belum berupa informasi yang berkaitan dengan sistem prosedur atau tata cara yang berhubungan dengan pelayanan publik (37,3%). Salah satu yang menyebabkan keterbatasan ini adalah tidak adanya acuan atau panduan di tingkat nasional, seperti yang diharapkan oleh sebagian besar departemen/institusi tersebut (68,7%) dalam bentuk suatu kebijakan yang jelas untuk menyebarkan informasi atau data secara umum kepada publik (71,6%).
2. Di sisi lain, sebagian besar departemen/institusi melihat belum mapannya dukungan infrastruktur (64,2%) dan kurangnya ketersediaan sumber dana dan sumber daya manusia yang memadai (59,7%) sebagai beberapa kendala yang harus diatasi sebelum pelayanan publik dengan dukungan teknologi informasi dapat ditingkatkan.
3. Dari sisi dampak positif akan penerapan teknologi informasi dalam pelayanan publik, sebagian besar departemen/institusi lebih mengharapkan adanya peningkatan kinerja organisasinya sendiri dalam bentuk meningkatnya pelayanan dan efisiensi dari birokrasi (85,1%), walaupun sebagian sudah melihat adanya peningkatan dalam aspek transparansi birokrasi (49,3%).
4. Infrastruktur teknologi informasi
1. Kondisi perangkat keras sebagian besar departemen/institusi pemerintah umumnya terdiri dari PC (92,5%) yang tampaknya telah terhubung dalam suatu jaringan lokal (91%). Sebagian besar dari institusi ini telah memiliki hubungan ke Internet melalui ISP (85,1%). Namun demikian, interkoneksi ke Internet ini masih sederhana konfigurasinya; hal ini terlihat dari kecilnya jumlah institusi yang menggunakan perangkat Network Security (46,3%) atau Network Management (35,8%).
2. Dari sisi perangkat lunak, sebagian besar departemen/institusi pemerintah menggunakan aplikasi office automation, seperti word processing, dll. (80,6%), database management systems (73,1%), dan aplikasi-aplikasi Intranet, seperti Web Publishing (73,1%). Walaupun sebagian besar institusi telah menggunakan komputer untuk fungsi-fungsi yang umum ini, namun demikin masih ada institusi yang sama sekali belum memanfaatkannya.
3. Dari sisi pengembangan infrastruktur teknologi informasi, departemen/institusi pemerintah masih banyak yang mendapatkan bantuan pihak luar dalam bentuk konsultasi pengembangan (68,7%); hal ini mungkin mengindikasikan masih belum memadainya kemampuan internal dalam merencanakan pengembangan infrastruktur teknologi informasi. Lebih lanjut, sebagian besar institusi menyatakan pola pengembangan infrastrukturnya dilakukan secara terencana (59,7%). Walaupun demikian, cukup banyak pula yang menyatakan pola pengembangannya disesuaikan dengan kondisi keuangan departemen (58,2%).
4. Dalam hal pengelolaan infrastruktur tersebut, mereka cukup banyak yang bekerja sama dengan organisasi pusatnya (79,1%); tampaknya pola "sentralisasi" masih cukup kuat disini. Suatu bentuk penggunaan informasi secara bersama-sama telah mulai dilakukan, hal ini tampak dari jawaban cukup banyak departemen/institusi (55,2%). Namun demikian, kerja sama ini sebagian besar menghadapi kendala dalam bentuk integrasi data (53,7%) dan integrasi aplikasi (53,7%). Salah satu penyebabnya kemungkinan adalah belum diterapkannya standarisasi (56,7%).
5. Dari sisi kebutuhan infrastruktur teknologi informasi untuk jangka pendek, sebagian besar departemen/institusi merasakan kebutuhan akan aplikasi dan basis data sebagai kebutuhan utama (55,2%), diikuti oleh perangkat telekomunikasi dan akses jaringan komputer global/nasional serta integrasi dengan organisasi lain yang terkait (43,3%). Sedangkan dari sisi proses/prosedurnya, yang perlu mendapatkan perhatian adalah panduan manajemen dan operasi (61,2%).
5. Sumber daya manusia dalam bidang teknologi informasi
1. Ketersediaan SDM dalam bidang teknologi informasi tampaknya menjadi kendala utama yang dihadapi oleh sebagian besar departemen/institusi pemerintah (70%). Hal ini besar kemungkinannya berkaitan dengan pola pengembangan SDM di bidang teknologi informasi yang kurang menarik minat orang-orang yang berkualitas seperti: a) masalah dengan gaji dan fasilitas yang kurang memadai (55,2%); b) program pengembangan SDM lebih berupa pelatihan internal (89,6%) atau seminar/workshop (67,2%) dibanding memberikan bea siswa misalnya; c) cakupan pekerjaan yang sebagian besar berada pada level "operator" dalam bentuk pemeliharaan data dan aplikasi (82,1%) atau pelatihan pada pemakai (79,1%), walaupun ada juga yang sampai pada level "analis" seperti perancangan aplikasi (68,7%); d) tidak adanya perlakuan khusus (47,8%) baik dalam bentuk insentif maupun jenjang karir.
2. Sebagian besar departemen/institusi mengharapkan adanya kebijakan yang mengatur struktur dan jenjang karir SDM di bidang teknologi informasi (84,1%) dan juga kebijakan untuk pendidikan teknologi informasi berupa sertifikasi dan akreditasi (59,4%) dalam kebijakan nasional dalam bidang teknologi informasi.
6. Pengembangan dan riset teknologi informasi.
1. Kegiatan pengembangan yang banyak dilakukan oleh departemen/institusi pemerintah adalah pengembangan perangkat lunak (56,5%). Sedangkan, produk "lokal" yang sering mereka gunakan adalah masih sebatas jasa pelatihan (50,7%).
2. Sebagian besar menganggap faktor dana sebagai penghambat utama dalam pengembangan ini (78%).
3. Ke depan, mereka mengharapkan dukungan strategi, prioritas, dan arah kebijakan riset (66,7%) dan strategi pengembangan tenaga ahli di bidang teknologi informasi (56,5%) sebagai bagian dari kebijakan nasional di bidang teknologi informasi untuk dapat meningkatkan jumlah dan mutu hasil riset di bidang teknologi informasi.
7. Manajemen dan evaluasi investasi teknologi informasi
1. Sudah cukup banyak departemen/instansi pemerintah yang sadar akan perlunya suatu evaluasi investasi teknologi informasi sebagai bahan untuk membuat rencana ke depan (87%). Namun, belum semuanya melihatnya dari kebutuhan evaluasi internal (59,4%).
2. Kendala utama yang dirasakan menghambat evaluasi pemanfaatan teknologi adalah karena hal ini belum menjadi bagian atau keharusan dari investasi teknologi informasi (66,7%).
3. Dalam melakukan evaluasi keberhasilan investasi teknologi informasi, maka departemen/institusi pemerintah menganggap kriteria yang paling penting adalah efektifitas dan kualitas dalam pelayanan (72,5%), kemudian diikuti oleh produktivitas dan pelayanan organisasi (55,1%) serta pemanfaatan dan utilisasi teknologi informasi (55,1%). Sementara faktor efisiensi dalam mengurangi biaya operasi dan penyelenggaraan dan pengelolaan korporat (organisasi perusahaan) yang efektif dan baik masih belum dilihat sebagai kriteria yang penting untuk dievaluasi.
4. Sementara itu, hampir semua departemen/institusi pemerintah menganggap peranan dan dukungan pimpinan (manajemen puncak) dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi (87%) sebagai faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan investasi di bidang teknologi informasi.
5. Persentase anggaran yang dialokasikan untuk teknologi informasi di masing-masing departemen/institusi pemerintah masih sangat kecil, di bawah 5% (46,3%).
8. Hukum dan issue nasional.
1. Sebagian besar departemen/institusi pemerintah (78,3%) menyadari perlunya suatu kebijakan kerangka hukum secara nasional dan menyeluruh dengan pengaturan HAKI (59,4%) dan akses publik (49,3%) sebagai isu-isu menonjol yang dianggap masih kurang penanganannya.
2. Dari sisi cakupannya, kerangka hukum nasional dalam bidang teknologi informasi diharapkan mencakup keseluruhan aspek secara mendasar (70,9%) dan bukan secara parsial seperti penyesuaian atau penambahan dari hukum yang telah ada.
3. Dari sisi regulasi, sebagian besar menganggap regulasi untuk melindungi hak cipta (56,5%), mengatasi sengketa dalam transaksi elektronis (49,3%), mendukung transaksi elektronis (47,8%), dan memberikan hak yang sama terhadap informasi (46,4%) sebagai bidang-bidang yang mendesak dan belum mendapat perhatian.
4. Dari sisi penerapan hukum dalam bidang teknologi informasi, pemerintah diharapkan untuk secepatnya melengkapi produk perangkat hukum baru yang mengatur teknologi informasi (60,9%). Selain itu, pemerintah juga diharapkan meningkatkan kualitas aparat hukum (50,7%) dan memiliki acuan kerangka hukum teknologi informasi nasional (49,3%).
5. Dalam konteks "otonomi daerah", pemerintah daerah diharapkan dapat mebuat kebijakan sendiri secara penuh tetapi tetap mengacu ke pusat (52,2%), walaupun ada yang mengharapkan pembagian kebijakan yang jelas antara pusat dan daerah (43,5%). Untuk menyelaraskan kebijakan teknologi informasi di pusat dan daerah ini maka kebijakan nasional harus:
• mencakup pemberdayaan masyarakat di daerah dalam bidang teknologi informasi.(59,4%)
• mencakup pelatihan SDM bidang TI di daerah (53,6%)
• mendorong tanggung jawab dan kerja sama departemen/institusi di pusat dan daerah dalam pengembangan SDM.(63,8%)
• kebijakan untuk meningkatkan pendidikan teknologi informasi di daerah (50,7%)
9. Lembaga koordinasi teknologi informasi nasional.
1. Sebagian besar (79,7%) departemen/institusi pemerintah menganggap perlu adanya suatu lembaga di tingkat nasional yang menangani teknologi informasi secara khusus. Namun demikian, mereka masih belum pasti akan bentuk badan ini.
2. Keberadaan suatu lembaga di tingkat nasional yang menangani TI secara khusus dianggap perlu (79,7%)
3. Bentuk badan yang menangani TI secara khusus adalah
• berbentuk komisi independen. (39,1%)
• sebatas koordinasi antar departemen dalam bentuk konsorsium (30,4%)
4. Fungsi keberadaan lembaga tersebut jika dikaitkan dengan pengembangan infrastruktur adalah
• memberikan konsultasi bagi perencanaan pengembangan infrastruktur (planning services). (66,7%)
• mengeluarkan acuan stadarisasi dan integrasi infrastruktur untuk seluruh departemen/institusi pemerintah (60,9%)
• melakukan evaluasi pemanfaatan investasi TI (33,3%)
5. Fungsi keberadaan lembaga tersebut jika dikaitkan dengan penerapan teknologi informasi dalam departemen/institusi pemerintah adalah
• sebagai pusat penyedia layanan informasi teknologi informasi. (47,8%)
• koordinasi kerjasama antar departemen/institusi dalam pelayanan publik (46,4%)
• sebagai pusat pengkajian kelayakan penerapan TI pada departemen/inst pemerintah (40,6%)
6. Fungsi koordinasi lembaga tersebut dalam bidang SDM TI secara nasional adalah sebagai penjabaran peranan dan strategi pengembangan SDM TI secara nasional.
(75,4%)

Rabu, 12 Oktober 2011

alay vs gue..

A = Anak Alay

B = Orang normal


Begini ceritanya,

Nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba Hp si B bunyi ...

...aza...aza aza...aza...aza aza... ringtone dari bang rhoma terdengar ...

A = Alluw kag! Leh knal? Ap kBrx?

B = Wa'alaikumsalam Warohmatullahi Wabarokatuh. ..
Dengan hormat, sampainya pesan ini, saya akan memberitahukan bahwa kabar saya baik-baik saja....
Maaf beribu-ribu maaf, Ini gerangan nomer siapa ya?
Kok acap kali sms nomernya ga ke save ya? (bales sepanjang mungkin)

A = Owh ea muuph lupa ng@s1h s4L4m,,,, Ini EnDoet LuThuwna EmbeM C@ianK
Cmu@na. Inged gag kag? Eh, kug blzna pjg bgd ch? Gi ng4ps?

B = Yaiyalah panjang.... Lagian ga dibayar perhurup inih! Gw lagi mabok
nerjemahin kata2 lo nih. Keypadnya ilang2an ya? Oh elo.... Eh, siapa tadi?
Tembem semua? Perasaan temen-temen gw kalopun ada yang tembem paling sebagian dipipi doang. Ga sampe seluruh badan dah.

A = Huft ...Plz dund...bkn t3mb3m cmu4, tp ’emb3m c@iank cMuana’. W AD klaz xmp lw dlu. J4h@d bgd d3ch......fufufuuu :’(

B = Yeeee mana gw apal. Adek kelas gw kan ada banyak. Bayangin misal
sekelas ada 25 murid cewe. Dikali 9 kelas. Nah, itung ndiri dah tuh ada
berapa! Itu belom dari sekolah2 laen. Mereka kan gw anggep adek kelas gw semua walopun mereka ga nganggep gw. Coba? Masa iya gw apalin atu2. Lu kira gw petugas sensus! Eh itu sebenernya huruf ’a’ mau lo ganti apasih?

Jadi angka 4 apa a keong (@)? Satu aja ribet apalagi dua gw bacanya.
Plin-plan lo ah

A = Ea mu’uph kag.... Abzn udh kbi@s44n kag. Jng mrh dund... hix... hix...
Oh ea y.. Kn ad bnyk ea... muv dh muv.. Eh kag, w inged loh qt dlu prNh
kut xkul PeNcak sLt bReng jG.

B= Jorok lo ah

A = Pencak SILAT kak!!!

B = Ooohhh.... Nah itu bisa nulis bener

A = Tp w kluwar paz 5aBuk quNink. Gag kwt. Uji4nna bRad bGd

B = Gw ga pernah ikut pencak silat. Gw ikut cheers. Yang dipaling atas
formasi piramida kan gw. Lagi pula kalo gw ikut pencak silat, sabuknya ga
muat.

A = Iyh yng bn3r kag? Bc4nd@ aj dh wkwkwkwkwkwkwkwkwk! !!

B = Etdah lo ketawanya serem amat kayak burung gagak.

A = Eh kag BTW n0m3r hpx kog ckep amad ch? Ky orangx

B = Nama gw bukan betawi.

A = Mksd w ’by the way’

B = Kenapa emang JALANnya?

A = OMONG-OMONG! !!!

B = Oh... ga tau nih.. Beruntung aja dapet nomer bgini

A = Dpt dri m4n4 kag?

B = Hadiah es orson. Penting amat

A = Kag kuq fesbukx lum d k0nfr1m?

B = Confirm! Bukan Kon-frim! Oh yang foto profilnya dari atas sambil
manyun2 itu lo ya? Gw kira fanpage-nya Suneo. Belom-belom. Ntar deh kalo
angel foto lo udah bener. Eh, unyeng2 lo ada 5 ya? Ampe keliatan. Banyak
amat. Situ pake ekstensen unyeng2?

A = Iyh ka2g bC@nd4 aj@ dh. 1tukan age’ ngetrend kag futu dri @ta5. Mak1n
gaG kli4t@n mukax, makin keyenz!

B = Yaiyalah. Gimana mau keren kalo muka lo keliatan. Coba dong
sekali-sekali foto profilnya diganti pake fotokopi. Burem, perkecil,
bolak-balik. gitu.

A = Mangx uj14n!

B = Biar ga keliatan muke lu. Katanya makin ga keliatan makin kerennn...
Gw yakin asli lo ga sebagus di foto kan? Nih udah gw confirm. Eh, itu
foto2 lo banyak banget yang jari tangan angka satu dimulut. Lagi ngelonin
orok sapa lo? ya ampun.. Lo ga juling foto dari atas semua?

A = Gag. Udh b1aza k0g. Eh, kag mang gi onlen ea? Onlen d kul ap dihumz?

B = Eh kalo bahasa alaynya �onlen di WC SPBU� apaan? Salah semua tuh option lo

A = Ih... kakak joyokkkk...

B = Kadir ga diajak?

A = Itu Doyok kaaaggg.... Yah, w lgi gaG onlen niyh kag. Cb klo qt sm�
onlen, kn bs chat b4r3ng

B = Kita? Lo aja kali ama kawan2 lo. Lagian yang minta lo biar onlen
sapeh?!

A = Hix..Hix...Jahad :’( Kag kug lum bubu siyh? Kn udh mlm. Mang lum ngantug ea?

B = Gw ga pernah ikut MLM deh

A = ’Malem’ Kag maksudx....

B = Udah gede ini. Lagian sembari ngelembur ngerjain tugas nih.

A= Cemangadh!

B = Hdagnamec

A = Paan tuch Kag???

B = Tulisan lo gw balik. Bingung gw nanggepin bahasa lo. Eh tulisan lo
bisa di normalin dikit ga? Sedikiiit aja demi gw

A = Oh ea deh kag..

B = Eh, ko gw baca status-status lo semuanya ngambil dari lirik-lirik lagu
ya??? Keabisan ide lo? Mana udah di ’Like’-in sendiri, trus ga ada yang comment pula.

A = Eaaa... Abisan w suka bgd kag sm lgu it. Co cweet bgd dech. It jga da
lgu� knangan sm mantan w dlu

B = (Emang gw pikirin).

A = Ohiya kag! Bsk lusa jm 9 pgi d �salah satu stasiun tv� nntn w ya!

B = Itu kan acara live musik itu kan?! Yang penontonnya satu panggung sama artis/bandnya. Trus sambil nari2 kompak banget dibelakangnya. Lo jadi artis toh sekarang? Grup band lo apa namanya? Salut gw. Pasti lo jadi
vokalisnya ya? Apa lo soloist?

A = Bukan kag, gw jadi penontonx.

B = Huh?!!!!!!! (Keselek)

A = Ea, yng pnting msk tv kag! Gw ma rombongan udh nyiapin tarianx lho
kag. Biar kompak nnti narix. Nama tarianx �Ngucek-Jemur- gucek-Jemur�. Tau dund kag ky gmana. Gag ngaruh deh mw bandx apa aliranx apa.

B = Trus kalo bandnya metal gimana??? Masa lo mau tetep joget
�Ngucek-Jemur�?

A = Ya gag ap kag. Lgan band metal mah gag mgkin d hadirin kag. Kyk ga tau aja kag..

B = Yaudah deh, selamat joget ya. Kakak mo tidur dulu. Oia, besok lusa,
pagi2 kakak ga bisa nonton situ joget �Ngucek-Jemur�. Soalnya kakak sibuk mau bikin anyam2an sedotan. Babay!

A = Bye... Met bubu kag. Eh kag, ntr jm2 bolax pa?

B = Hah?! Lo suka nonton bola pagi2 juga?

A = Yaelah bgadang nntn bola wajar x kag

B = Lo cowo apa cewe sih?!

A = Cow. Mang np?

B = Lah itu foto2 difesbuk?!

A = Itu mantan� w kag. Fto w d album �Juzt Me�

B = ............ ......... ......... .......

A = Kag?

B = Eh iya sori. Udahan dulu ya. Gw baru ngeliat UFO nih. Bye! 

Minggu, 09 Oktober 2011

8 Tipe Orang Dari Cara Ngebayar Makanan

Tipe Pas-Pasan
Ciri-Ciri:
- Duit di dompet warna-warni (ada biru, ada ijo, ungu, coklat, sukur-sukur ada merah)
- Membayar sesuai dengan jumlah yang tertera di bon (ngga kurang, ngga lebih) biar ngga repot mikirin "kasih tip ngga ya? kasih ngga ya?"
- Biasanya lebih pilih paket hemat PaHe, atau PaNas, atau Pak Mamat, dsb
Tipe Patungan
Ciri-Ciri:
- Jumlah yang harus dibayar dibagi 2, lalu ambil angka yang paling deket sama pecahan uang yang ada.
- Biasanya dari awal mau makan, dia udah bilang kalo dia ngga ada duit banyak (berharap ntar bayarnya patungan)
- Hati-hati kalo bayar duluan, kalo udah lebih jumlah patungannya, bisa-bisa dia mesem-mesem ngga pengen bayar.
Tipe Sombong
Ciri-Ciri:
- Selalu bayar pake pecahan uang terbesar, bahkan dollar (?)
- Dompet tebal dan terdiri dari kumpulan uang berwarna sama (abis nuker duit/ambil atm).
- Dompetnya ditaro terus di atas meja, logonya brandnya gede.
Tipe Tukang Ngutang
Ciri-Ciri:
- Dompet tipis, tapi banyak tempat buat nyimpen kartu kredit.
- Ngakunya belom ke ATM, padahal emang belom punya duit.
- Bayar pake kartu kredit, biar dapet cash dari temen-temennya deh!
Tipe Ngga Mau Rugi
Ciri-Ciri:
- Dompet penuh dengan kumpulan Voucher Makan di berbagai tempat. Lumayan, dapet dari kantor, atau dapet dari si tante kemaren.. ya kan??..
- Perhitungan (ngitung jumlah + pajak makanan yang akan dimakan sebelum dipesan)
- Kalo ada orang ngasih flyer, langsung dikumpulin. Biasanya banyak potongan-potongan diskon tuh!
Tipe Ngga Punya Duit
Ciri-Ciri:
- Pelupa (ngga inget kalo di dompet ngga ada uang sama sekali)
- Pemimpi (berharap menjadi pelanggan ke 1000 dan mendapatkan hadiah berupa gratis makan sepuasnya)
- Pasrah. Prinsipnya, apapun bisa dicari lagi nantinya.
Tipe Nunggu Ada Yang Bayar Duluan
Ciri-Ciri:
- Bill udah dateng, dia masih makan sendirian.
- Biasanya paling lama ngeluarin dompet.
- Pintar mengulur waktu.
- Pandai bersandiwara.
Nah, yang dicari-cari adalah ini: bill datang, tapi sudah dibayar..

Tipe Pentraktir
Ciri-Ciri:
- Biasanya dia akan mengulang kata "Ayo pesen! pesen aja!"
- Sebelum Bill dateng, dia udah keluarin dompet dan siap dengan kartu kreditnya; atau
- Sebelum selesai makan, dia pergi ke kasir dan bayar billnya duluan.


NAHLHO!! Pacar agan kira-kira tipe yang mana yaaa?? HAHAHA.